Rabu, 08 Juni 2016

TAFSIR Q.S. ALI IMRON 138-139



A.   Q.S. Ali ‘Imran ayat 138-139
#x»yd ×b$ut/ Ĩ$¨Y=Ïj9 Yèdur ×psàÏãöqtBur šúüÉ)­GßJù=Ïj9 ÇÊÌÑÈ   Ÿwur (#qãZÎgs? Ÿwur (#qçRtøtrB ãNçFRr&ur tböqn=ôãF{$# bÎ) OçGYä. tûüÏZÏB÷sB ÇÊÌÒÈ  
Terjemah
 (Al-Qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa. Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati padahal kamulah orang yang paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang-orang beriman.  (Q.S. Ali ‘Imran 138-139).

B.   Mufradat
Ini { هذا }                                                            
Menjadi penerang bagi manusia{ بَيَانٌ لِّلنَّاسِ }                                
Dan petunjuk  { وهدى }
Serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa { وَمَوْعِظَةٌ لِّلْمُتَّقِينَ }[1]
C.   Tafsir
Allah berfirman,“Ini adalah penjelasan bagi seluruh manusia.” Yakni Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat penjelasan mengenai berbagai hal yang sangat jelas, serta bagaimana keadaan umat-umat trdahulu dan musuh-musuh mereka.“Dan petunjuk serta pelajaran.” Yakni, di dalam Al-Qur’an itu terdapat berita tentang orang-orang sebelum kalian dan petunjuk bagi hati kalian sekaligus pelajaran, yaitu pencegahan terhadap hal-hal yang diharamkan dan perbuatan dosa. Kemudian Allah menghibur kaum muslimin dengan berfirman “Janganlah kamu bersikap lemah.” Artinya janganlah kalian melemah akibat peristiwa yang telah terjadi itu. “Dan jangan pula kamu bersedih hati, padahal kamu adalah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” Maksudnya bahwa kesudahan yang baik dan pertolongan hanya bagi kalian, wahai orang-orang yang beriman.[2]

D.    Hubungan Ayat dengan Pokok Bahasan
Surat Ali Imran ayat 138-139  dengan surat Al-Hajj ayat 41

tûïÏ%©!$# bÎ) öNßg»¨Y©3¨B Îû ÇÚöF{$# (#qãB$s%r& no4qn=¢Á9$# (#âqs?#uäur no4qŸ2¨9$# (#rãtBr&ur Å$rã÷èyJø9$$Î/ (#öqygtRur Ç`tã ̍s3ZßJø9$# 3 ¬!ur èpt6É)»tã ÍqãBW{$# ÇÍÊÈ  
Artinya : ”(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan”.
Dari ayat tersebut (Al-Hajj ayat 41) menjelaskan bahwa kaitannya dengan tujuan pendidikan adalah:
1.      Mewujudkan seorang yang selalu menegakkan kebenaran dan mencegah kemungkaran.
2.      Mewujudkan manusia yang selalu bertawaqal kepada Allah.
Jadi kesimpulan hubungan ayat dengan pokok bahasan adalah Al-Qur'an merupakan  penerangan bagi seluruh manusia, petunjuk, serta peringatan bagi orang-orang yang bertaqwa. Serta menyuruh orang-orang agar berbuat yang ma'ruf serta mencegah dari yang munkar.

E.   Ayat-Ayat Terkait
Ayat yang terkait adalah surat Al-Baqarah ayat 2.
y7Ï9ºsŒ Ü=»tGÅ6ø9$# Ÿw |=÷ƒu ¡ ÏmÏù ¡ Wèd z`ŠÉ)­FßJù=Ïj9 ÇËÈ  
Artinya : Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.”
Ketiga ayat ini memberi penjelasan bahwa Al-Qur’an sebagai petunjuk dan petuah yang khusus bagi orangorang yang bertakwa, karena mereka orang yang mau mengambil petunjuk dengan kenyataan-kenyataan seperti ini. Mereka juga mau mengambilnya sebagai pelajaran dalam menghadapai kenyataan-kenyataan yang sedang mereka alami. Berkat petunjuk ini, mereka berjalan lurus sesuai dengan metode yang benar, dan menjauh dari hal-hal yang mengakibatkan kelalaian yang sudah tampak jelas akibatnya, yakni membahayaka diri mereka.
F.    Tujuan Pendidikan Dalam Surat Al-Imran ayat 138-139
Dan pada ayat 138 “(Al Quran) Ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa” dapat kita ketahui bahwa tujuan pendidikan disini ialah agar manusia mengetahui jalan hidup yang lurus dan benar, dimana Al-Quran lah yang menjadi pendidik dan menjadi penerang jalan hidup manusia.
Dan tujuan pendidikan pada ayat 139 “Janganlah kamu bersikap lemah” yaitu agar manusia menjadi orang yang kuat, sehat jasmani dan rohani, “dan janganlah (pula) kamu bersedih hati” yaitu agar manusia bahagia dan tentram hidup di dunia dan di akhirat, kemudian dilanjutkan dengan “padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi” yaitu agar derajat manusia bertambah tinggi. Dan kesimpulan tujuan pendidikan yang ada pada ayat 139 ini yaitu agar manusia menjadi orang yang benar-benar beriman kepada Allah, dengan semakin tingginya pendidikan yang manusia dapatkan diharapkan manusia tersebut semakin kuat imannya kepada Allah swt. Sehingga tujuan pendidikan tidak akan tercapai apabila seseorang yang mendapatkan pendidikan lebih tinggi bukannya bertambah imannya namun imannya semakin berkurang, dan orang yang mendapatkan pendidikan tidak akan tercapai tujuannya apabila nantinya tidak menjadi orang yang dapat mengambil pelajaran dari sejarah.



G.  KESIMPULAN
Tujuan pendidikan dalam surat Ali-Imran ayat 138-139 adalah menciptakan seorang Khalifah yang kuat, bertakwa dan memiliki perasaan yang kuat. Seorang pemimpin tidak boleh memiliki hati yang lemah yang selalu bersedih hati padahal terang dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa orang-orang yang bertakwa akan ditinggikan derajatnya jika dia memiliki hati dan perasaan yang kuat. Dan ayat ini memberikan informasi tentang keutamaan al-Qur'an yang mengungkap adanya hukum-hukum yang mengatur kehidupan masyarakat.

SUMBER:
Asy-Syuyuti, Jalaluddin dan Muhammad, Jalaluddin Ibn Al-Mahalliy, Ahmad, Tafsir Jallalain (Tasikmalaya: Pesantren Persatuan Islam 91,2009)
Ghoffar, M. ‘Abdul, Tafsir Ibnu Katsir (Jakarta: Pustaka Imam As-Syafi’i: 2008) cet.II



[1] Jalaluddin Asy-Syuyuthi & Jalaluddin Muhammad Ibn Ahmad Al-Mahalliy, Tafsir Jalalain (Pesantren Persatuan Islam 91: Tasikmalaya,2009) hal.150
[2] M.’Abdul Ghoffar, Tafsir Ibnu Katsir (Jakarta:Pustaka Imam As-Syafi’i:2008)cet. II hal.148-149

Tidak ada komentar:

Posting Komentar