A.
Q.S.
Ali ‘Imran ayat 138-139
#x»yd ×b$ut/ Ĩ$¨Y=Ïj9 Yèdur ×psàÏãöqtBur úüÉ)GßJù=Ïj9 ÇÊÌÑÈ wur (#qãZÎgs? wur (#qçRtøtrB ãNçFRr&ur tböqn=ôãF{$# bÎ) OçGYä. tûüÏZÏB÷sB ÇÊÌÒÈ
Terjemah
(Al-Qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh
manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa. Janganlah
kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati padahal kamulah
orang yang paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang-orang beriman. (Q.S. Ali ‘Imran 138-139).
B.
Mufradat
Ini
{ هذا }
Menjadi
penerang bagi manusia{ بَيَانٌ
لِّلنَّاسِ }
Dan
petunjuk { وهدى }
Serta
pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa { وَمَوْعِظَةٌ
لِّلْمُتَّقِينَ }[1]
C.
Tafsir
Allah
berfirman,“Ini adalah penjelasan bagi
seluruh manusia.” Yakni Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat penjelasan
mengenai berbagai hal yang sangat jelas, serta bagaimana keadaan umat-umat
trdahulu dan musuh-musuh mereka.“Dan
petunjuk serta pelajaran.” Yakni, di dalam Al-Qur’an itu terdapat berita
tentang orang-orang sebelum kalian dan petunjuk bagi hati kalian sekaligus
pelajaran, yaitu pencegahan terhadap hal-hal yang diharamkan dan perbuatan
dosa. Kemudian Allah menghibur kaum muslimin dengan berfirman “Janganlah kamu bersikap lemah.” Artinya
janganlah kalian melemah akibat peristiwa yang telah terjadi itu. “Dan jangan pula kamu bersedih hati, padahal
kamu adalah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang
yang beriman.” Maksudnya bahwa kesudahan yang baik dan pertolongan hanya
bagi kalian, wahai orang-orang yang beriman.[2]
D.
Hubungan
Ayat dengan Pokok Bahasan
Surat
Ali Imran ayat 138-139 dengan surat
Al-Hajj ayat 41
tûïÏ%©!$# bÎ) öNßg»¨Y©3¨B Îû ÇÚöF{$# (#qãB$s%r& no4qn=¢Á9$# (#âqs?#uäur no4q2¨9$# (#rãtBr&ur Å$rã÷èyJø9$$Î/ (#öqygtRur Ç`tã Ìs3ZßJø9$# 3 ¬!ur èpt6É)»tã ÍqãBW{$# ÇÍÊÈ
Artinya : ”(yaitu)
orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya
mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan
mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala
urusan”.
Dari ayat tersebut (Al-Hajj
ayat 41) menjelaskan bahwa kaitannya dengan tujuan pendidikan adalah:
1. Mewujudkan
seorang yang selalu menegakkan kebenaran dan mencegah kemungkaran.
2. Mewujudkan
manusia yang selalu bertawaqal kepada Allah.
Jadi kesimpulan hubungan ayat dengan pokok bahasan
adalah Al-Qur'an
merupakan penerangan bagi seluruh
manusia, petunjuk, serta peringatan bagi orang-orang yang bertaqwa. Serta
menyuruh orang-orang agar berbuat yang ma'ruf serta mencegah dari yang munkar.
E.
Ayat-Ayat
Terkait
Ayat
yang terkait adalah surat Al-Baqarah ayat 2.
y7Ï9ºs Ü=»tGÅ6ø9$# w |=÷u ¡ ÏmÏù ¡ Wèd z`É)FßJù=Ïj9 ÇËÈ
Artinya : “Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa.”
Ketiga ayat
ini memberi penjelasan bahwa Al-Qur’an sebagai petunjuk dan petuah yang khusus
bagi orangorang yang bertakwa, karena mereka orang yang mau mengambil petunjuk
dengan kenyataan-kenyataan seperti ini. Mereka juga mau mengambilnya sebagai
pelajaran dalam menghadapai kenyataan-kenyataan yang sedang mereka alami.
Berkat petunjuk ini, mereka berjalan lurus sesuai dengan metode yang benar, dan
menjauh dari hal-hal yang mengakibatkan kelalaian yang sudah tampak jelas
akibatnya, yakni membahayaka diri mereka.
F.
Tujuan
Pendidikan Dalam Surat Al-Imran ayat 138-139
Dan pada ayat 138 “(Al Quran) Ini adalah penerangan bagi seluruh
manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa” dapat
kita ketahui bahwa tujuan pendidikan disini ialah agar manusia mengetahui jalan
hidup yang lurus dan benar, dimana Al-Quran lah yang menjadi pendidik dan
menjadi penerang jalan hidup manusia.
Dan tujuan pendidikan pada ayat 139 “Janganlah kamu bersikap lemah”
yaitu agar manusia menjadi orang yang kuat, sehat jasmani dan rohani, “dan
janganlah (pula) kamu bersedih hati” yaitu agar manusia bahagia dan tentram
hidup di dunia dan di akhirat, kemudian dilanjutkan dengan “padahal kamulah
orang-orang yang paling Tinggi” yaitu agar derajat manusia bertambah
tinggi. Dan kesimpulan tujuan pendidikan yang ada pada ayat 139 ini yaitu agar
manusia menjadi orang yang benar-benar beriman kepada Allah, dengan semakin
tingginya pendidikan yang manusia dapatkan diharapkan manusia tersebut semakin
kuat imannya kepada Allah swt. Sehingga tujuan pendidikan tidak akan tercapai
apabila seseorang yang mendapatkan pendidikan lebih tinggi bukannya bertambah
imannya namun imannya semakin berkurang, dan orang yang mendapatkan pendidikan
tidak akan tercapai tujuannya apabila nantinya tidak menjadi orang yang dapat
mengambil pelajaran dari sejarah.
G.
KESIMPULAN
Tujuan
pendidikan dalam surat Ali-Imran ayat 138-139 adalah menciptakan seorang
Khalifah yang kuat, bertakwa dan memiliki perasaan yang kuat. Seorang pemimpin
tidak boleh memiliki hati yang lemah yang selalu bersedih hati padahal terang
dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa orang-orang yang bertakwa akan ditinggikan
derajatnya jika dia memiliki hati dan perasaan yang kuat. Dan ayat ini memberikan
informasi tentang keutamaan al-Qur'an yang mengungkap adanya hukum-hukum yang
mengatur kehidupan masyarakat.
SUMBER:
Asy-Syuyuti, Jalaluddin dan
Muhammad, Jalaluddin Ibn Al-Mahalliy, Ahmad, Tafsir Jallalain (Tasikmalaya: Pesantren Persatuan
Islam 91,2009)
Ghoffar, M. ‘Abdul, Tafsir Ibnu Katsir (Jakarta: Pustaka
Imam As-Syafi’i: 2008) cet.II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar