A. Tiga
Jalur Iman
Sebelu
kita menguraikan tiga jalur iman perlu diketahui terlebih dahulu bahwa syarat
pokok untuk mencaoai kesuksesan ada dua syarat, yaitu ;
-
Ilmu : yaitu sebagai
kerangka berfikir.
-
Iman : sebagai dasar
mental (sikap/kepribadian).
Maka
untuk membina iman kita kepada Allah maka sangat diperlukan tiga jalur iman,
yaitu :
1)
Melalui jalur panca
indra
Allah
menjadikan manusia dengan tubuh yang tampan
dan menarik dilengkapidengan komponen-komponen yang disebut dengan
indera. Adapun indera yang dimaksud seperti mata, telinga dan alat raba ; maka
melalui indera inilah manusiadapat menyaksikan alam jagat raya ini, maka kita
akan mendapatkan iman yang baik kepada Allah SWT.
Sudah
menjadi tabiat manusia, kalau belum menyaksikan peristiwa itu dengan sebenar-benarnya,
rasanya hatinya belum puas. Karena itulah kita melihat manusia berjubel-jubel
ke stadion untuk menyaksikan pertandingan bola sekalipun lewat layar TV atau dinikmati.
Nabi
Allah Ibraim as. Mengajak kaumnya beriman kepada Allah melalui cara ini,
diceritakan dalam Al-quran surat al an’am ayat 75 yang artinya :”....
demikianlah kami perlihatkan kepada ibrahim alam jagad ray, langit dan bumi,
supay ia menjadi orang beriman. Tatkala gelapnya malam, ia melihat bintang,
katanya, inilah tuhanku, tatkala bintang hilang, katanya ;aku tak suka kepada
yang hilang. Tatkala bulan bersinar, katanya; inilah tuhanku, namun tatkala
redup pula, katanya,kalaulah tuhan tidak memberikan hidayah kepadaku, jadilah
aku orang yang sesat. Tatkala sinar mataharimemancar, inilah tuhanku yang lebih
besar, tatkala ia gelap pula, katanya; saya tidak turut atas apa yang kalian
syariatkan. Saya menghadap wajahku kepada pencipta langit dan bumi, suci, saya
tak mau jadi orang musyrik”.
2)
Melalui jalur logika
Dalam
Al-quran diceritakan: “berkata orang yahudi dan nasranikami adalah anak Allah
dan kekasihnya. Katakanlah kenapa kalian disiksa akibat dosa kalian, kalu
begitu kalian hanyalah manusia kebanyakan saja. Bukan anak tuhan”. (Al-maidah:
18).
Secara
logikanya: anaka tidak disiksa, kalian disiksa; jadi kalian bukan anak. Ini
adalah merupakan teori mantik/logika. Teori inibida kita kembangkan, seperti :
-
Kita membutuhkan
makanan:
-
Makanan ciptaan Tuhan:
-
Kita membutuhkan tuhan
3)
Melalui teori analisa
Hal
ini sama saja dengan dua teori
sebelumnya, hanya saja teori lebih cenderung kepada sesuatu yang membahas
tuhan, tentang sebab dan akibat, perkembangan dan kelangsungan suatu kejadian.
Ini
ditegaskan dalam firman Allah SWT, yakni
: “ ia menjadikan bulan bercahaya, matahari bersinar. Ia menumbuhkan
benih/tumbuh-tumbuhan dari bumi, kemudian mengembalikan kamu ke dalamnya,
kemudian kamu dikeluarkan pula. Ia ciptakan bumi sebagai hamparan, agar kalian
berjalanlah di atasnya dengan nyata”. (Surat Nuh : 25-20).
Banyak
kejadian-kejadian alam yang harus diteliti dan di analisa, sehingga sampai
kepada satu kesimpulan: “Allah maha pencipta dan maha Agung”.
Kalau
kita berkenan mempergunakan tiga jalur
atau tiga teori mendapatkan iman ini, maka kita akan menjadi seorang mukmin
yang baik. Karena itu pulalah dalam masalah ketuhanan tidak ada dogma (diterima
tanpa reserve) dalam islam.
Sumber:
Munir,
sudarsono, Dasar-Dasar Agama Islam, (jakarta,
PT RINEKA CIPTA,2001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar