Minggu, 12 Juni 2016

TIGA JALUR IMAN



A.    Tiga Jalur Iman
Sebelu kita menguraikan tiga jalur iman perlu diketahui terlebih dahulu bahwa syarat pokok untuk mencaoai kesuksesan ada dua syarat, yaitu ;
-          Ilmu : yaitu sebagai kerangka berfikir.
-          Iman : sebagai dasar mental (sikap/kepribadian).
Maka untuk membina iman kita kepada Allah maka sangat diperlukan tiga jalur iman, yaitu :
1)        Melalui jalur panca indra
Allah menjadikan manusia dengan tubuh yang tampan  dan menarik dilengkapidengan komponen-komponen yang disebut dengan indera. Adapun indera yang dimaksud seperti mata, telinga dan alat raba ; maka melalui indera inilah manusiadapat menyaksikan alam jagat raya ini, maka kita akan mendapatkan iman yang baik kepada Allah SWT.
Sudah menjadi tabiat manusia, kalau belum menyaksikan peristiwa itu dengan sebenar-benarnya, rasanya hatinya belum puas. Karena itulah kita melihat manusia berjubel-jubel ke stadion untuk menyaksikan pertandingan bola sekalipun  lewat layar TV atau dinikmati.
Nabi Allah Ibraim as. Mengajak kaumnya beriman kepada Allah melalui cara ini, diceritakan dalam Al-quran surat al an’am ayat 75 yang artinya :”.... demikianlah kami perlihatkan kepada ibrahim alam jagad ray, langit dan bumi, supay ia menjadi orang beriman. Tatkala gelapnya malam, ia melihat bintang, katanya, inilah tuhanku, tatkala bintang hilang, katanya ;aku tak suka kepada yang hilang. Tatkala bulan bersinar, katanya; inilah tuhanku, namun tatkala redup pula, katanya,kalaulah tuhan tidak memberikan hidayah kepadaku, jadilah aku orang yang sesat. Tatkala sinar mataharimemancar, inilah tuhanku yang lebih besar, tatkala ia gelap pula, katanya; saya tidak turut atas apa yang kalian syariatkan. Saya menghadap wajahku kepada pencipta langit dan bumi, suci, saya tak mau jadi orang musyrik”.
2)        Melalui jalur logika
Dalam Al-quran diceritakan: “berkata orang yahudi dan nasranikami adalah anak Allah dan kekasihnya. Katakanlah kenapa kalian disiksa akibat dosa kalian, kalu begitu kalian hanyalah manusia kebanyakan saja. Bukan anak tuhan”. (Al-maidah: 18).
Secara logikanya: anaka tidak disiksa, kalian disiksa; jadi kalian bukan anak. Ini adalah merupakan teori mantik/logika. Teori inibida kita kembangkan, seperti :
-          Kita membutuhkan makanan:
-          Makanan ciptaan Tuhan:
-          Kita membutuhkan tuhan
3)        Melalui teori analisa
Hal ini sama saja dengan  dua teori sebelumnya, hanya saja teori lebih cenderung kepada sesuatu yang membahas tuhan, tentang sebab dan akibat, perkembangan dan kelangsungan suatu kejadian.
Ini ditegaskan  dalam firman Allah SWT, yakni : “ ia menjadikan bulan bercahaya, matahari bersinar. Ia menumbuhkan benih/tumbuh-tumbuhan dari bumi, kemudian mengembalikan kamu ke dalamnya, kemudian kamu dikeluarkan pula. Ia ciptakan bumi sebagai hamparan, agar kalian berjalanlah di atasnya dengan nyata”. (Surat Nuh : 25-20).
Banyak kejadian-kejadian alam yang harus diteliti dan di analisa, sehingga sampai kepada satu kesimpulan: “Allah maha pencipta dan maha Agung”.
Kalau kita berkenan mempergunakan  tiga jalur atau tiga teori mendapatkan iman ini, maka kita akan menjadi seorang mukmin yang baik. Karena itu pulalah dalam masalah ketuhanan tidak ada dogma (diterima tanpa reserve) dalam islam.
Sumber:
              Munir, sudarsono, Dasar-Dasar Agama Islam, (jakarta, PT RINEKA CIPTA,2001)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar